Pages

Rabu, 02 Juni 2010

Sang Pralambang ~ Kahlil Gibran

Engkau merupakan pralambang dirimu, dan menara yang kau kodratkan tak lain dan tak bukan adalah landasan sosok kebesaran pribadimu. Dan pribadimu itupun menjadi landasan pula.

Aku pun merupakan pralambang diriku, karena bayangan panjang yang menjulur ke depanku kala matahari menyingsing, akan menyatu dibawah kakiku di tengah hari. Tapi matahari yang terbit lagi akan menghamparkan bayangan lagi di depanku ; dan kembali akan mnyatu dengan diriku di siang hari.

Selamanya kita menjadi pralambang diri kita, dan demikianlah kodratnya. Apa yang kita persatukan dan menyatu akan menjadi benih bagi lahan yang belum dibajak. Kita pun lahan dan peluku, pemersatu dan yang dipersatukan.

Bila engkau adalah hasrat yang mengembara dalam kabut, aku pun hadir di sana, sebagai kabut yang berkelana. Selanjutnya kita saling mencari, dan karena hasrat kita, mimpi pun lahir. Mimpi itu mengatasi waktu, mimpi itu ruang semesta tanpa matra.

Dan bila engkau merupakan kata yang bisu pada getar bibir Hayat, aku pun hadir di situ, bersabda, dan kita pun menempuh tahun-tahun yang mendenyutkan kenangan masa lampau dan mendambakan masa depan, karena kemarin telah dibenam ajal dan esok memburu kelahiran.

Kini kita berada di tangan Tuhan. Engkau matahari di tangan kanan-Nya, dan aku bumi di tangan kiri-Nya. Namun engkau tiada lebih bercahaya daripada sinarku.

Kita, matahari dan bumi, pada hakikatnya adalah titik awal matahari yang lebih besar dan bumi yang lebih besar. Kita senantiasa merupakan titik awal.

Engkau adalah pralambang dirimu, engkau orang asing yang melewati pintu tamanku.

Dan aku pun merupakan pralambang diriku, walaupun aku duduk di bawah bayangan pohon-pohonku dan tampak tanpa gerak


Sang Pralambang ~ Editor By. I-One

0 komentar:

Posting Komentar