Pages

Jumat, 29 Oktober 2010

Naskah Komedi | LARAS 2 Alias Kisah Laras dan Lain-lain

“Kisah Laras dan Lain-lain”
(Laras II)
Seekor Burung Kecil nan Indah Yang hidup di Tengah Kompleksnya Masalah Rumah Tangga
Sebuah Sandiwara Komedi Karya Dukut W.N.

Pemeran
1. Pak Suryo
2. Juminten
3. Pak Lurah
4. Hansip 1
5. Asri
6. Lasmi
7. Karti
8. Jumino
9. Rejo
10. Sarmi

Sinopsis
Pak Suryo yang baru 2 tahun menikah dengan Juminten, ingin menghadiahkan seekor burung yang dibelinya dari seorang Tukang Bangunan. Pak Suryo adalah orang yang pelit dan sombong, sehingga masyarakat disekitarnya sangat membecinya.
Pada suatu hari burung kesayangannya hilang, Pak Suryo yang tidak ingin ketahuan dari istrinya bahwa burungnya sedang hilang segera bergegas melaporkan kepada Lurah. Lurah dan anak buahnya pun segera mengintrogasi para warganya yang diduga pak Suryo mencuri burungnya. Asri, Lasmi, Karti, dan Jumino pun yang akhirnya diindikasi mencuri burung Pak Suryo Dikarenakan mereka yang sering sliwar-sliwer depan rumah Pak Suryo, serta dikuatkan dengan dugaan Pak Suryo.
Bukanya mengungkap pencurian burung malah hal-hal lain yang tidak terduga terungkap. Lalu siapakah pencuri burungnya?



BABAK 1
Adegan 1
Tampak sebuah serambi rumah beserta kursinya. Ada juga kursi panjang di rumah itu. Didekat satu set kursi terdapat sebuah kandang burung beserta burungnya. Dan terihat dua pembantu sedang bercakap-cakap sambil membersihkan serambi rumah.

Sarmi : Nasib-nasib, main pertama di pentas saja, jadi pembantu. Koq nggak jadi nyonya besar apa tuan putri gitu. Kan lebih pantas!!! Hah nasib-nasib.
Rejo : Mbok diterima saja to mi. Semua itu sudah takdir dari Tuhan yang Maha Sutradara. Kamu jadi pembantu dan saya juga jadi pembantu. Kalau kamu tidak mau terima nasib, alias tidak mau bersyukur. Kamu akan termasuk orang-orang yang kufur terhadap nikmati Allah. Mau dianggap orang kufur.
Sarmi : Bukannya begitu jo. Masalahnya eman-eman banget kalo bakat dan kemampuan saya di bidang keaktoran itu hanya dimanfaatkan sebagai seorang pembantu. Padahal jelas-jelas saya cocoknya jadi tokoh-tokoh yang elegan. Bukannya jadi pembantu.
Rejo : Ya ya saya akui, kamu memang sangat berbakat.
Sarmi : Lho kamu saja juga mengakui og. Memang saya sangat berbakat.
Rejo : Ya berbakat jadi Pembantu.
Sarmi : Semprul!!! (sambil melempar sesuatu sehingga menimbulkan keributan, kemudian dari dalam rumah Suryo menegur)
Suryo : Rejo!! Sarmi!! Ada apa diluar, koq ribut-ribut.
Sarmi : Tidak apa-apa koq tuan.
Rejo : Iya tuan. Tidak ada apa-apa.
Suryo : Awas ya, kalo barang-barang itu rusak. Barang mahal semua itu. Apalagi burungnya. Awasi burungnya lho jo.
Rejo : Ya tuan. (kepada Sarmi) Eh mi, itu karena pebuatanmu. Jangan membuat berisik, nanti tuan Suryo marah lho. Biasanya jam-jam segini tuan Suryo lagi sibuk-sibuknya menghitung duit.
Sarmi : Ya saya juga tahu, lagi ngitung duit hutang kan?



Download Naskah Ini

Naskah Komedi | LARAS 1

Laras
(alias Laras 1)
Seekor Burung Yang hidup Ditengah Kompleksnya Masalah Rumah Tangga
Sandiwara Komedi Karya Dukut W.N.

Pemain :
Riyadi : 40 Tahun
Sumi : 28 Tahun
Agus : 38 Tahun
Tiara : 29 Tahun
Ayu : 28 Tahun
Ratna : 28 Tahun



LARAS 1
Tampak 2 serambi rumah yang berdampingan. Dimana Rumah A rumah milik keluarga yang ekonominya kurang dan satunya lagi Rumah B keluarga yang menengah keatas. Tampak juga disana ada sebuah kandang dan seekor burung, milik keluraga yang ekonominya kurang.
Semua serambi menyala Di depan Rumah A terlihat Riyadi yang sedang memandikan burung dan sementara terlihat Rumah B yang terlihat Agus sedang memandangi foto dan menciumnya.
Musik Hampir selesai…(Lampu flip-flop secara bergantian) Terdengar suara dari belakang.
Sumi : Bapak…..!!! (Dengan Suara yang agak marah) Rumah A
Tiara : Papi….!!! (Dengan Suara yang mesra) Rumah B
Sumi : Bapak….!!! (agak marah) Rumah A
Tiara : Papi!! Pi (agak mesra) Rumah B
Sumi : Bapak!! Pak..(Suara yang makin keras) Musik Selesai
ADEGAN 1
Rumah A Terdengar suara burung berkicau dan Riyadi sedang merawat Burung.. Sumi masuk..
Sumi : Bapak…!!!(Marah)
Riyadi : Ada apa to bu, pagi-pagi sudah marah seperti orang kebakaran jenggot. Ada apa?
Sumi : Bapak itu lho!! Dipanggil-panggil malah ngurusin burung saja!!
Riyadi : Burung bapak kan cuma satu, ya harus dirawat. Kalau tidak bapak yang merawat siapa lagi. Ibu mau? Ibu saja lihat bulunya saja sudah geli. (Meletakan Laras) Ada apa to bu?
Sumi : Pak! Kompor yang ada dibelakang itu minyaknya sudah habis. Sudah tidak bisa digunakan untuk memasak lagi. Padahal ibu itu mau menggoreng telor, untuk lauk kita Pak!!!!
Riyadi : O…itu. Cuma masalah kehabisan minyak. Kalau masalah kehabisan minyak, Pakai kayu bakar saja kan bisa. Toh kayu bakar yang ada dibelakang itu masih banyak. …



Download Naskah Ini

1001 Kisah Teladan

Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulullah S.A.W memberitahu tentang kelebihan Al-Qur'an."
Telah bersabda Rasulullah S.A.W : Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya."
Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, " Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?"

Maka berkata Al-Qur'an : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari."
Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur'an itu : "Adakah kamu Al-Qur'an?" Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca mengadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.
Pada kedua ayanh dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami memperolehi ini semua, pada hal amal kami tidak sampai ini?"

Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua kerana anak kamu telah mempelajari Al-Qur'an."


Cara Memikat Wanita Idaman Anda

Jangan berpikir bahwa hanya dengan membaca buku ini anda langsung akan bisa dengan mudah mendapatkan wanita idaman anda! Buku ini berfungsi sebagai referensi dan panduan untuk anda.
Jadi ambil hal-hal didalam buku ini dan aplikasikan kedalam hidup anda saat berurusan dengan Wanita Idaman anda.
Jangan membaca buku ini dengan melompat dari satu bagian ke bagian lainnya. Baca setiap bagian secara ber-urutan dan benar-benar pahami bagian yang anda baca sebelum meneruskan ke bagian berikutnya.
Buku ini dimaksudkan untuk membantu “praktek” anda, jadi jangan hanya dibaca, tapi benar-benar dicoba dalam kehidupan anda dalam berurusan dengan Wanita.

Untuk benar-benar menjadi “Pria Idaman”, anda tentu harus berlatih Sama seperti jika anda ingin menjadi seorang dokter atau seorang akuntan, anda tidak hanya baca buku dan langsung jadi dokter atau akuntan, tetapi anda juga harus berlatih di dunia nyata, berhadapan dengan pasien atau dengan berbagai kemungkinan dan contoh kasus.
Jangan langsung berhenti jika anda mencoba satu teknik dan gagal. Anda dapat kembali membaca buku ini dan mencoba lagi. Kali yang kedua pasti anda akan melakukan teknik tersebut lebih baik lagi dan anda akan mendapatkan pengertian yang lebih jelas lagi.
Oke, Saatnya untuk bagian yang seru dan menarik! Saatnya belajar mendapatkan Wanita Idaman Anda…


Selasa, 26 Oktober 2010

Rahasia Kekebalan Tubuh - Harun Yahya

Buku ini berisi fakta-fakta yang meruntuhkan teori evolusi. Semua ini untuk menangkal kekeliruan pandang akibat teori ini, yang telah begitu lama menjadi landasan bagi semua filsafat anti-Tuhan. Darwinisme menolak fakta penciptaan, dan lebih jauh lagi, penciptaan Allah, dan selama 140 tahun terakhir filsafat ini telah membuat banyak orang meninggalkan kepercayaannya atau jatuh ke dalam keraguan. Oleh karena itu, sangat penting kiranya menunjukkan bahwa teori ini merupakan suatu kekeliruan dan penipuan, dan menyebarkannya kepada semua orang.

Seperti dalam buku-buku lain karangan penulis, penjelasan yang disampaikan dilengkapi dengan ayat-ayat Al Quran dan para pembaca diajak untuk mempelajari dan hidup dengan ayat-ayat tersebut. Semua subjek yang berhubungan dengan ayat-ayat Allah dijelaskan tanpa meninggalkan ruang apa pun bagi keraguan atau pertanyaan dalam pikiran pembaca.
Penuturan yang tulus, terus-terang dan lancar akan memungkinkan setiap pembaca dari berbagai usia dan kelompok sosial memahami buku-buku ini dengan cepat dan mudah. Bahkan mereka yang keras menentang ketuhanan akan tersentuh dengan fakta-fakta yang diungkapkan dalam buku-buku ini dan tidak dapat membantah kebenaran isinya.


Menjelajah Dunia Laba-laba - Harun Yahya

Ada beratus-ratus spesies laba-laba di dunia. Hewan-hewan kecil ini terkadang nampak sebagai ahli konstruksi yang mampu melakukan perhitungan untuk membangun sarangnya, terkadang sebagai desainer interior yang sedang membuat rencana-rencana rumit, dan di waktu yang lain sebagai ahli kimia yang sedang membuat benang yang sangat kuat dan fleksibel, racun yang mematikan, serta asam-asam pelarut, dan kadang sebagai pemburu yang menggunakan taktik-taktik yang sangat cerdik.
Meski begitu banyak karakteristik unggul yang dimilikinya, tak seorang pun dalam kesehariannya pernah memikirkan betapa khas-nya mahluk yang dinamai laba-laba ini. Karena anggapan sepele inilah tidak ada perasaan takjub terhadap keberadaan laba-laba, atau pun terhadap keberadaan mahluk kecil lainnya. Ini merupakan cara berpikir yang sungguh keliru. Karena jika kita mulai mempelajari perihal laba-laba, juga mengenai perilaku mahluk lainnya, misalnya dengan memperhatikan cara mereka berburu, berkembang-biak, dan mempertahankan diri, kita akan menjumpai karakteristik-karakteristik yang akan membuat kita terkagum-kagum.
Di alam ini, semua mahluk hidup mengambil pola-pola perilaku yang membutuhkan kecerdasan agar bisa bertahan hidup. Pola-pola perilaku ini, yang mendasari kecakapan, kepiawaian dan kemampuan-kemampuan perencanaan unggul memiliki satu kesamaan. Masing-masing perilaku ini mensyaratkan adanya kemampuan. Kecakapan yang hanya dapat dikuasai manusia dengan cara belajar, latihan ulang dan pengalaman ini, telah ada pada mahluk-mahluk hidup ini sejak pertama kali mereka lahir. 


Minggu, 24 Oktober 2010

BEKAL-BEKAL IDUL ADHHA - Abū Salmâ al-Atsarî

Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang penuh dengan keutamaan dan kebaikan. Namun sungguh sayang apabila bulan ini dilewatkan begitu saja. Untuk itulah, sebagai upaya untuk menyambut dan meramaikan bulan ini, saya menyusun risalah yang sederhana dan ringkas ini.
Di dalam risalah ini, saya hanya menyusun permasalahan yang berkaitan dengan Dzulhijjah, hari raya ‘îdul adhhâ dan penyembelihan kurban secara ringkas. Saya tidak memaparkan secara mendetail berikut khilâf-khilâf yang ada di dalamnya, yang mana hal ini memerlukan upaya dan usaha tersendiri. Saya hanya memilihkan pendapat-pendapat yang râjih insyâ Allôh dari bukubuku para ulama.
Semoga apa yang saya lakukan ini dapat bermanfaat, terutama untuk diri saya sendiri dan kaum muslimin. Segala tegur sapa dan kritik saya terima dengan lapang dada. Dan semoga apa yang saya lakukan ini terhitung sebagai bekal di hari yang tiada bermanfaat harta dan anak-anak, melainkan hati yang selamat. Ya Allôh, jadikanlah upaya yang sederhana ini adalah amal yang ikhâsh hanya mengharap wajahmu dan dapat bermanfaat bagi kaum muslimin.





YAKINLAH ALLAH DEKAT BERSAMA KITA

Al-Qur`an menginformasikan kepada kita tentang kebenaran sifat-sifat Allah,
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur, Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” (al-Baqarah: 255)
“Allahlah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (ath-Thalaaq: 12)
Akan tetapi, banyak orang yang tidak menerima keberadaan Allah swt. seperti yang telah dijelaskan dalam ayat-ayat tersebut. Mereka tidak memahami kekuasaan dan kebesaran-Nya  yang abadi. Mereka memercayai kebohongan bahwa merekalah yang mengatur diri mereka sendiri dan berpikir bahwa Allah berada di suatu tempat yang jauh di alam semesta dan jarang mencampuri “perkara keduniaan”. Pemahaman terbatas orang-orang ini disebutkan dalam Al-Qur`an, “Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya, Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahakuasa.” (al-Hajj: 74)


Sabtu, 23 Oktober 2010

Bila Mula

Lakon
BILA MULA
Karya: JOKO SUCIANTO, SPd.


LAMPU PADAM, REMANG-REMANG. MUSIK, BERNYANYI, MENARI, MERAUNG-RAUNG DI TELINGA YANG TERLUKA. SEIRING TARIAN YANG BERINGSUT. SUNGGUH ADANYA TIDAK MENGADA-ADA. SEPERTI GELAP KE REMANG. SEPERTI REMANG KE TERANG. SEPERTI TERANG KEMBALU REMANG. SEPERTI REMANG KE KEGELAPAN YANG .MUTLAK
TELAK, TERBELALAK. MUNCUL ROMBONGAN ANAK-ANAK YANG BERMAIN-MAIN DENGAN MAINANNYA MASING-MASING BERPUTAR, BERSUARA, BEREBUT, TERTAWA, MENANGIS, DAN MENANGISI SESUATU
LAMPU PADAM

Untuk sejenak kedewasaan kita diuji
Seketika mata daging mengembara tak jauh dari pikiran yang terlalu sering terjejali kebiasa-kebiasaan hari. Ada ruang baru yang lahir dan menjadi naluri batin tak terbaca. Hal ini mungkin terjadi pada siapa saja karena dunia dan aktifitasnya sudah mulai membosankan. Lalu tubuh yang baku menjadi sebuah kemodernan yang melarat karena tubuh itu selalu saja dikosongkan.



Harapan adalah bantal untuk mimpi kita malam ini dan selanjutnya, tanpa adanya landasan-landasan moralis yang kukuh selain keduniawian. Kita sudah terlalu sering menjebak nurani pada suatu yang simbolik yang kolosal dan megah menancap di relung-reling kepenatan masing-masing. (kebodohan yang khas pada manusiaI). Secara lahiriyah fisik adalah tubuh baku yang sudah dilembagakan menurut fungsi masing-masing.

RUDD
Kita tak boleh berhenti. Bergeraklah, karena diam bisa mematikan. Rahasia pertama itu adalah gerak.

RIFF
Alat-alat tidak dapat bekerja sendiri.
Orang harus mengoperasikan dengan keringatnya

MEYY
Kebosanan yang didiamkan sama dengan waktu luang.
Sesuatu yang menipu dan membahayakan

RUDD
Kita tak boleh berhenti bergerak. Kecuali sekedar mengambil bekal dan beristirahat.
Hidup ini akan terus berdenyut dengan atau tanpa kita

RIFF
Para pekerja bukan lagi hamba sahaya
Mereka sekarang penduduk bebas
Bebas menjual dirinya kepada penawar paling tingg


Download Naskah Ini

Belum Tengah Malam

LAKON
BELUM TENGAH MALAM
Karya Syaiful Affair


BAGIAN PERTAMA

BAHKAN KETIKA SANDIWARA INI BARU DI MULAI, PENERANGAN DI ATAS PANGGUNG SEBAIKNYA DI ATUR SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA CAHAYA YANG DI DAPAT NANTINYA BISA MENGESANKAN HANYA AKIBAT DARI NYALA LAMPU MINYAK SAJA.
PANGGUNG MENGGAMBARKAN SEBUAH RUANGAN DALAM DARI SEBUAH RUMAH YANG SANGAT SEDERHANA. SEBUAH TEMPAT TIDUR, SEBUAH MEJA DAN BEBERAPA BUAH KURSI YANG KELIHATAN SUDAH TUA. BEBERAPA PERALATAN RUMAH LAINNYA YANG SAMA TUANYA JUGA TAMPAK DI SANA. JUSTERU DI SAAT LAMPU PANGGUNG BELUM LAGI MENYALA SEMPURNA, DUA ORANG SUDAH KELIHATAN DI SANA. HANYA BUNYI DETAK JARUM JAM SEBAGAI LATAR BELAKANG SUARA YANG ADA, SEBELUM AKHIRNYA DI PECAHKAN OLEH BUNYI KETUKAN PINTU YANG TERDENGAR SESEKALI. SEBUAH JAM DINDING TUA TAMPAK BURAM KARENA SEDIKIT KEBAGIAN CAHAYA.
SUASANA MALAM TAPI BELUM TERLALU TENGGELAM.

HANUM (Cemas)
Mungkin sekarang kita?

TAJI
Ya.

HANUM

Yakin?

TAJI
Fikiranku ke sana.

HANUM
Barangkali saja....

TAJI
Apa?

HANUM
Barangkali saja ada menurut mereka?

TAJI
Mereka?

(HERAN)

kamu bilang mereka?!

HANUM
Kenapa?

TAJI
Kok tahu kalau yang di luar itu mereka?

HANUM
Mereka atau pun cuma sendirian kan sama saja?

TAJI
Kalau cuma sendirian mungkin aku masih bisa mengatasi. Tapi kalau yang di luar itu mereka, aku tidak yakin. Beda kan?

HANUM
Aku juga tidak yakin yang di luar itu mereka atau cuma sendirian? Aku tadi cuma menduga-duga saja. Soalnya berani benar dalam suasana seperti sekarang ini mau masuk ke rumah orang kalau cuma sendirian?

TAJI
Mungkin saja sudah punya persiapan, Atau barangkali saja sambil menunggu teman-temannya yang belum datang, sementara dia sendirian menteror lebih dulu dengan mengetuk-ngetuk pintu rumah kita seperti ini. Bisa saja kan?

HANUM
Kenapa kita?

TAJI
Sekarang orang sudah tidak bisa lagi membedakan mana orang kaya atau bukan, iya kan? Sekarang bahkan banyak orang-orang kaya yang berpura-pura miskin. Dan juga sebaliknya. Maka sekarang giliran kita yang di kira berpura-pura. Mungkin saja kan?

SEMENTARA MEREKA MASIH BERDIALOG, SUARA KETUKAN PINTU RUMAH MEREKA KEMBALI TERDENGAR. HANUM KELIHATAN MAKIN GELISAH. SEMENTARA TAJI BINGUNG TIDAK TAHU APA YANG HARUS DI LAKUKAN.

HANUM
Tapi tidak dengan kita. Mereka seharusnya tahu itu. Tidak mungkin orang tidak tahu kalau kita ini miskin? Tanpa kita harus umumkan ke semua orang, seharusnya semua orang tahu! Cuma orang tolol saja yang tidak tahu!

(AGAK KESAL TAPI MASIH KELIHATAN GELISAH)

TAJI
Sudah, biar aku bukakan saja pintunya!

HANUM (Cepat)
Jangan, Pak! Bagaimana kalau memang sekarang ini giliran kita?

TAJI
Loh?! Tadi kan kamu bilang semua orang sudah tahu kalau kita ini bukan orang kaya?




Download Naskah Ini

Rabu, 20 Oktober 2010

Gadis Pantai - Pramoedya Ananta Toer


Buku ini menceritakan nasib seorang wanita yang lahir di sebuah kampung nelayan di pantai utara Jawa, dekat kota Rembang.
Pada umur 14 tahun dia dinikahkan dengan seorang pembesar asal Bima. Pembesar itu Bendoro, tidak menghadiri upacara pernikahan sendiri, hanya diwakili sebilah keris. Gadis itu tidak mau pindah ke rumah mewah di kota itu, tapi terus diantarkan orang tuanya yang berpikir Gadis Pantai akan hidup berbahagia dan nyaman di sana. Di rumah Bendoro tersebut ada seorang pembantu tua yang mengajarkan kepada Gadis Pantai segalanya yang harus dia tahu dan lakukan untuk memelihara kenangan suaminya. Gadis pantai yang namanya diganti jadi Mas Nganten, dan pembantu tua itu saling menyukai. Selain dia tidak ada orang pun di rumah itu yang peduli pada Mas Nganten yang merasa sangat sendirian. Suaminya mengunjungi dia jarang saja. Sesudah pembantu mengkritik anak-anak yang ada di rumah, dia diusir walaupun sudah bekerja di rumah itu bertahun-tahun. Pembantu berikutnya ternyata sangat sombong dan jahat dan Mas Nganten merasa terancam.
Akhirnya dia sadar bahwa pernikahan dia hanya percobaan saja dan bahwa suaminya akan menikah lagi dengan wanita segolongan. Gadis pantai mendapat ijin untuk mengunjungi orang tuanya di kampung. Disitu dia mengalami perubahan perilaku orang kampung terhadap dirinya. Dia dianggap Bendoro, priyayi bukan orang kampung lagi. Itu merupakan hal yang sangat menyedihkan dan menyakitkan buat Gadis Pantai. Waktu dia sudah tinggal di kota selama tiga tahun, dia melahirkan bayi perempuan. Beberapa saat kemudian dia diusir dari rumah Bendoro. Bayinya tertingal disana. Begini berakhir kisah si Gadis Pantai.
Kisah berlangsung pada awal abad ke-20 dan menggambarkan hal-hal masyarakat pada saat itu. Memang masih ada perbedaan antara golongan-golongan sekarang juga, tetapi pada waktu itu orang biasa tidak punya hak apapun dan diperlakukan secara tidak manusiawi.
Pramoedya Ananta Toer melukiskan keadaan dan suasana baik kota baik kampung dengan tajam. Penjelasan sifat dan pikiran-pikiran tokoh dan lingkungannya membuat pembaca sempat mengenal mereka seolah-olah dalam kenyataan.
Bahasanya deskriptif, namun buku ini tidak sulit untuk dibaca karena ada banyak dialog dan ceritanya menggairahkan. Saya sudah membaca beberapa karya Pramoedya Ananta Toer, tapi Gadis Pantai adalah yang paling enak dan menarik, menurut pendapat saya.