Pages

Selasa, 22 Februari 2011

Bulan Bujur Sangkar

Drama Satu Babak
Bulan Bujur Sangkar
karya Iwan Simatupang


ADEGAN 1


ORANG TUA (Sibuk Menyiapkan Tiang Gantungan).
Kau siap. Betapa megah. Hidupku seluruhnya kusiapkan untuk mencari jenis kayu termulia bagimu. Mencari jenis tali termulia. Enam puluh tahun lamanya aku mengelilingi bumi, pegunungan, lautan, padang pasir. Harapan nyaris tewas. Enam puluh tahun bernapas hanya untuk satu cita-cita. Akhirnya kau ketemu juga olehku. Kau kutemukan jauh di permukaan laut. Setangkai lumut berkawan sunyi yang riuh dengan sunyinya sendiri. Kau kutemui jauh tinggi. Sehelai jerami dihimpit salju ketinggian, yang bosan dengan putihnya dan tingginya. Kau siap! Kini kau bisa memulai faedahmu!

MASUK PEMUDA, BERTAMPANG LIAR, LETIH, DAN MENENTENG MITRALIUR. IA KAGET, MELIHAT TIANG GANTUNGAN DAN ORANG YANG BERDIRI TENANG DI SAMPINGNYA. IA MENODONGKAN MITRALIURNYA.

ORANG TUA
Tunggu! Jangan tergesa. Mari kita tentukan dulu tegak kita masing-masing. Agar jangan silap menafsirkan peran kita masing-masing. Yang mematikan atau yang dimatikan.

ANAK MUDA
Maksud Bapak?

ORANG TUA
Tingkah laku harus senantiasa sesuai dengan watak yang ingin digambarkan.

(Ia bisa mengambil mitraliur dari tangan anak muda)

Sifat lahir harus sesuai dengan sifat rohani, agar …

(Anak muda sadar dan mendepak mitraliur. Terdengar serentetan tembakan).

… agar dicapai kesatuan waktu, kesatuan ruang, kesatuan laku.



ANAK MUDA
Bapak ingin bunuh saya?

ORANG TUA
Siapa hendak bunuh siapa?

ANAK MUDA
Bapak ingin bunuh saya.

ORANG TUA
Membunuh kau? Aku? Hendak bunuh kau?

ANAK MUDA
Ya, Bapak hendak bunuh saya!

ORANG TUA
Mengapa? Dengan alasan apa? Dengan tujuan apa aku harus membunuh kau?



klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
Download Naskah Ini

0 komentar:

Posting Komentar