Pages

Sabtu, 30 April 2011

Parade Tikus (monolog)

Monolog
PARADE TIKUS
Welly SK



ILMUWAN INI BERAMBUT PUTIH ACAK-ACAKAN DAN BERJENGGOT PUTIH PADAHAL USIANYA BARU 40 TAHUN DIA MENGENAKAN KOSTUM BAJU PUTIH PANJANG,CELANA PUTIH PANJANG DAN KACA MATA BESAR, ILMUAN INI SEDANG MELAKUKAN PENELITIAN DI LABORATORIUM TENTANG TIKUS. RUANGAN TERSEBUT DIPENUHI ALAT-ALAT EKSPERIMEN PENELITIAN DAN BENDA-BENDA YANG DIGUNAKAN SEBAGAI PENELITIAN DARI MULAI TENGKORAK MANUSIA, TIKUS, TABUNG-TABUNG UNTUK MENCAPUR CAIRAN DAN SEJUMLAH PERALATAN DAN BAHAN UJI COBA LAINYA. MUSIK MENGIRINGI, MEMBERIKAN IRINGAN MUSIK DENGAN SUASANA UJI COBA DI LABORATORIUM, ILMUAN BERJALAN DENGAN MEMBAWA TIKUS PUTIH, ILMUAN MEMBAWA TIKUS TERSEBUT DENGAN MEMEGANG EKORNYA KEMUDIAN MEMASUKAN TIKUS TERSEBUT DISEBUAH KERANGKENG KECIL KEMUDIAN KELUAR PANGGUNG LALU MASUK KEMBALI SAMBIL MEMBAWA TIKUS YANG BERWARNA HITAM YANG SUDAH ADA DIDALAM KERANGKENG KECIL, MEGAMBIL SUNTIKAN DI KOTAK DIBAWAH MEJA DAN BERSIAP MENGAMBIL CONTOH DARAH DARI MASING-MASING TIKUS TERSEBUT. LALU MENGAMBIL DUA TABUNG UNTUK TEMPAT CONTOH DARAH DARI TIKUS HITAM KEPALA BOTAK DA TIKUS PUTIH.

MENCAMPUR DARAH DARI TIKUS MERAH DAN TIKUS PUTIH
Kenapa warnanya masih tetap merah…..
JENGKEL
Aduh…..apa memang tikus hitam dan tikus putih ini memiliki persaman warna darah atau memang warna darah mereka jika dicampurkan memang akan memililki warna yang tetap.dasar tikus! Aduh….
MERASA SANGAT CAPEK
Sebenarnya saya ini mengantuk sekali tapi aku tidak mau tergesa-gesa tidur,sebab akan menyababkan kepalaku jadi botak,ah….apa aku keliru mencampur cairan ini dengan darah tikus CAPEK ah….lebih baik saya duduk dulu
SEMBARI BERFIKIR UNTUK MENCARI IDE. SADAR
Ngomong-ngomong soal tikus? tikus adalah hewan yang paling hebat didunia ini. Ya! Tikus sekarang hebat tidak hanya rumah orang kaya yang digerogoti namun rumah reot juga tidak ketinggalan untuk digerogoti dan itu tidak hanya rumahnya saja bisa jadi penghuni rumah itu pun akan digerogotinya. Tikus sekarang sudah modern dan menyebar dimana-mana! digot, di jalanan, dirumah, di kantor-kantor dan dimana saja! tikus sekarang sudah merakyat




MEROKOK
Kemarin saja waktu saya tertidur dengan nyenyak tiba-tiba saya terkagetkan karena jari jempol saya digerogoti tikus hitam kepala botak, awalnya saya tida tahu apa yang menggelitik kaki saya tapi lama kelamaan ketika saya rasakan ternyata itu adalah tikus, dengan bergegas saya menyebet tikus tersebut dengan slimut saya, nampaknya tikus botak itu ketakutan, sering saya dipermainkan dia, suatu sore saya mendapatkan makanan dari tetangga kemudian saya letakkan makanan itu diatas meja, karena perut saya terasa belum lapar jadi sembari saya menunggu lapar saya, saya melamunkan ketika masa-masa mudaku dulu ketika saya menjadi aktivis kampus, saya demo ke gedug DPR MPR agar orang-orang miskin dinegri kita ini diperhatikan. Ya! Betapa hebatnya saya dulu dan betapa tidak pedulinya mereka dengan saya! dasar asu! Eh..eh…eh! kok tambah jadi tidak karuan omongan saya, sekarang yang salah tikusnya, apa pejabatnya. oh ya saya lupa kembali pada persoalan melamun, ya…pada waktu saya melamun itu tikus hitam kepala botak itu mengambil jatah makan saya padahal saya ini sudah tidak punya makanan untuk dimakan kalau tidak dikasih ya…saya biasaya buat mie instan atau kalau saya beli hamburger atar pizza yang engandung racun itu….lumrahlah, biasa perjaka tua.



klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
Download Naskah Ini

Aku Vs Ayahku

Drama Remaja
AKU vs AYAHKU
Budi Ros



PEMBUKA

GONG DUA BERBUNYI.

PARA PEMAIN MUNCUL DARI PINTU MASUK AUDITORIUM, MENUJU PANGGUNG. SEMUA MENYAPA PENONTON DENGAN RAMAH : “ SELAMAT MALAM SEMUA, SELAMAT DATANG … APA KABAR ?. ”

SESAMPAI DI PANGGUNG, PARA PEMAIN MENATA SET DAN PERALATAN LAINNYA. BAGUS, PEMIMPIN MEREKA, MEMBERI KOMANDO BAGAIMANA SET DAN PERALATAN HARUS DI TATA.

KEMUDIAN DARI SALAH SATU SISI PANGGUNG MUNCUL MENEJER PANGGUNG, YANG MEMBERI TAHU BAHWA KOMANDO BAGUS TERNYATA SALAH. SET DAN SEMUA PERALATAN KEMUDIAN DI TATA ULANG SEPERTI PETUNJUK MENEJER PANGGUNG.

SEMUA PEMAIN TURUT AKTIF MENYIAPKAN PERALATAN.
MENEJER PANGGUNG DIBANTU BAGUS SESEKALI MENGECEK APAKAH SEMUA PERALATAN DITEMPATKAN PADA TEMPATNYA ATAU TIDAK.

MEREKA MEMERIKSA DARI BEBERAPA SUDUT, KEMUDIAN BEBERAPA KALI MELIHAT ARLOJINYA, DAN KETIKA MENYADARI SUDAH WAKTUNYA PERTUNJUKAN DIMULAI, MENEJER PANGGUNG BERTANYA PADA PARA PEMAIN

MENEJER PANGGUNG :
Bagaimana, sudah siap ?

PARA PEMAIN :
Belummm …



MENEJER PANGGUNG :
Oke, cepat sedikit kalau begitu.

LALU MENEJER PANGGUNG BERUNDING DENGAN BAGUS. KEMUDIAN MEREKA SEPAKAT, BAGUS MEMULAI PERTUNJUKAN SEMENTARA PANGGUNG DISIAPKAN.

MENEJER PANGGUNG TURUN TANGAN LANGSUNG MEMBANTU PERSIAPAN, IKUT MENGANGKAT SET DAN PERALATAN, BAGUS MEMULAI PERTUNJUKAN.


BAGUS : ( BICARA PADA PENONTON )
Ternyata repot sekali membuat pementasan teater. Tapi jangan kuatir, apa pun yang terjadi pertunjukan akan tetap jalan. Selesai tidak selesai panggung ini ditata, kami akan tetap main. Sebab kami berlatih sudah sangat lama, sekitar 6 bulan. Kami sudah banyak kehilangan waktu, tenaga, dan tentu saja biaya. Sia-sia sekali kalau kami tidak jadi main gara-gara panggung belum beres. Kami pun merasa berdosa pada Anda semua. Jadi jangan kuatir, kami pasti main.

Malam ini kami akan membawakan lakon berjudul MARNI versus Ayah, lakon yang sederhana tapi seru. Seru di sini bukan saja ramai, tapi punya arti lain, yaitu Sedikit Ruwet. Ini lakon tentang pertentangan anak muda dan orang tua, pertentangan pop dan klasik, tradisi dan modern. Pertentangan yang sebetulnya tidak perlu ada. Tapi begitulah, nyatanya pertentangan semacam ini selalu ada, dari waktu ke waktu. Dan gara-gara pertentangan ini, kita semua sering kehabisan waktu. Cinta, kata orang bisa menjadi jawaban semua masalah. Tapi dalam kasus ini, cinta mengakibatkan banyak masalah.

Lihat, apa yang terjadi dengan Marni, tokoh utama lakon ini. Marni !



klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
Download Naskah Ini

Aduh Ujang

Lakon
ADUH UJANG
Karya Jhoni Habibie


TOKOH-TOKOH:

Ujang :
Laki-laki umur 21 tahun, ganteng, sederhana, ramah, lugu, pendidikan SMA, nurut, lahir dan besra di desa, teguh pendirian.

Euis :
Perempuan umur 18 tahun, lumayan cantik, ramah, sederhana, sebatang kara, hidup bersama nenek, pemalu, perhatian, baik (pacar Ujang) kegiatan les menjahit, bantu nenek di sawah.

Samsul:
(teman kecil Ujang), umur 21 tahun, gaul perlente, sok modern, egois, sombong, suka menghalalkan segala cara.

Emi :
perempuan berumur 18 tahun, gadis desa gaul, cerewet, manja, GR, caper, kaya, apa maunya harus dicapai

Abah :
laki-laki umur 55 tahun, bapaknya Ujang, buruh tani, sederhana, keras, idealis, pendidikan SD.

Broto :
laki-laki umur 50 tahun, bapaknya Emi, juragannya abah, kaya, lahir dan besra di Solo, sombong, sayang anak

Ibu/emak:
ibunya Ujang, umur 45 tahun, sakit-sakitan, sabar.



LATAR SETTING:

DI TENGAH SAWAH, ZAMAN SEKARANG ADA GUBUK BAMBU, ORANG-ORANGAN SAWAH, PADI YANG MENGUNING, RERUMPUTAN HIJAU, TUMPUKAN JERAMI, BUNGA YANG BERMEKARAN, EDI AN KADANG PENGUSIR BURUNG YANG BERTEMPAT DI SEBUAH DESA DI DAERAH BANDUNG BERADAT SUNDA.


I

SUASANA PAGI, UDARA SEGAR, ANGIN SEMILIR, BURUNG BERKICAU, RUMPUT BERGOYANG, TERDENGAR ALUN MUSIK SUNDA, MUSIK NGASET.

TERLIHAT UJANG SEDANG MENIKMATI SUASANA DESA DI SEKITARNYA. BAPAKNYA SEDANG SIBUK DENGAN SAWAHNYA, UJANG MASIH MENIUP SERULINGNYA, KEMUDIAN BAPAKNYA BERHENTI UNTUK BERISTIRAHAT SAMBIL MENYANYIKAN TEMBANG SUNDA YANG SERING DINYANYIKAN WAKTU MASIH KECIL.

UJANG :
Abah teh masih ingat tembang itu? Ujang jadi ingat masa kecil dulu!

ABAH :
Ujang, ujang!!

UJANG :
Aya naon teh abah!

ABAH :
perasaan baru kemaren ya kamu masih netek sama emak. E... tau-tau sekarang udah besar, udah perjaka.

UJANG :
ya... abah teh kunaon kayak nggak pernah liat Ujang aja, tiap hari kan ketemu, masak iya ujang netek lagi sama emak.

ABAH :
ujang! Abah teh kepengen lihat kamu sukses, jadi orang, punya masa depan, jangan sampai kayak abahmu ini, SD saja nggak lulus, bisanya Cuma nyangkul, hidup pas-pasan Cuma buat makan.




klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
Download Naskah Ini

Ayahku Pulang

LAKON

AYAHKU PULANG

Karya Usmar Ismail


DRAMATIC PERSONAE

1. RADEN SALEH Ayah.

2. T I N A Ibu / Isteri Raden Saleh.

3. GUNARTO Anak laki-laki tertua Raden Saleh dan Tina.

4. MAIMUN Adik laki-laki Gunarto / anak kedua Raden Saleh dan Tina.

5. MINTARSIH Adik perempuan Gunarto dan Maimun / anak bungsu Raden Saleh dan Tina.




PANGGUNG MENGGAMBARKAN SEBUAH RUANGAN DALAM DARI SEBUAH RUMAH YANG SANGAT SEDERHANA DENGAN SEBUAH JENDELA AGAK TUA. DIKIRI KANAN RUANGAN TERDAPAT PINTU. DISEBELAH KIRI RUANGAN TERDAPAT SATU SET KURSI DAN MEJA YANG AGAK TUA, DISEBELAH KANAN TERDAPAT SEBUAH MEJA MAKAN KECIL DENGAN EMPAT BUAH KURSINYA, TAMPAK CANGKIR TEH, KUE-KUE DAN PERALATAN LAINNYA DIATAS MEJA. SUARA ADZAN DI LATAR BELAKANG MENUNJUKKAN SAAT BERBUKA PUASA.

SEBELUM LAYAR DIANGKAT SEBAIKNYA TERLEBIH DAHULU SUDAH TERDENGAR SUARA BEDUK BERSAHUT-SAHUTAN DIIRINGI SUARA TAKBIR BEBERAPA KALI SEBAGAI TANDA KALAU ESOK ADALAH HARI RAYA IDUL FITRI. SUARA BEDUG DAN TAKBIR SEBAIKNYA TERUS TERDENGAR DARI MULAI LAYAR DIANGKAT/SANDIWARA DIMULAI SAMPAI AKHIR PERTUNJUKKAN INI. KETIKA SANDIWARA DIMULAI/LAYAR PANGGUNG DIANGKAT, TAMPAK IBU SEDANG DUDUK DIKURSI DEKAT JENDELA. EKSPRESINYA KELIHATAN SEDIH DAN HARU MENDENGAR SUARA BEDUK DAN TAKBIRAN YANG BERSAHUT-SAHUTAN ITU. KEMUDIAN MASUK KEPANGGUNG GUNARTO.

GUNARTO (Memandang Ibu Lalu Bicara Dengan Suara Sesal)

Ibu masih berfikir lagi...

I B U (Bicara Tanpa Melihat Gunarto)

Malam Hari Raya Narto. Dengarlah suara bedug itu bersahut-sahutan.

(Gunarto Lalu Bergerak Mendekati Pintu)

Pada malam hari raya seperti inilah Ayahmu pergi dengan tidak meninggalkan sepatah katapun.

GUNARTO (Agak Kesal)

Ayah......

I B U

Keesokan harinya Hari Raya, selesai shollat ku ampuni dosanya...

GUNARTO

Kenapa masih Ibu ingat lagi masa yang lampau itu? Mengingat orang yang sudah tidak ingat lagi kepada kita?




klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
Download Naskah Ini

AUT

Lakon
A U T
Karya Putu Wijaya



SATU

MALAM HARI DI SEBUAH POS KEAMANAN WILAYAH.BANYAK PENGADUAN MASUK.PARA PETUGAS SIBUK SEKALI.DI ANTARA MEREKA ADALAH SEPASANG SUAMI-ISTRI,MENGAKU TELAH KEHILANGAN ANAK.PARA PETUGAS MEMPERSILAKAN DUDUK TAPI TIDAK SEGERA DITANYA.SANG ISTRI MENGUSAP-USAP MATANYA.MEREKA AGAK LAMA MENUNGGU KARENA PARA PETUGAS SEDANG BERTENGKAR TENTANG SESUATU.KEMUDIAN SETELAH KEGAWATAN ITU AGAK REDA SALAH SEORANG MULAI BERTANYA-TANYA,DISUSUL KEMUDIAN OLEH YANG LAIN.

PETUGAS
Apa,yang hilang ?



SUAMI
Anak saya,Pak.

PETUGAS
Anak ?

SUAMI
Ya.

PETUGAS
Sudah besar atau masih kecil ?

ISTRI
Ya kalau anak pasti masih kecil,Pak.Kecil sekali.

PETUGAS
Berapa tahun umurnya ?

ISTRI
Enam bulan,Pak.

PETUGAS
Namanya siapa ?

ISTRI
Belum punya nama.

PETUGAS
Ciri-ciri ?

ISTRI
Bagaimana saya tahu,belum jelas.

PETUGAS ITU BERPIKIR SEBENTAR LALU MENERUSKAN.

PETUGAS
Jadi belum punya nama ? Mengapa ?

SUAMI
Ya,nama itu susah-susah gampang,Pak.Kalau terburu buru,salah nama nanti jadi penyakit.Ya kan Pak ?!

PETUGAS
Nggak tahu,anak situ kan ?!

ISTRI
Biasanya kalau namanya salah,anak jadi sakit-sakitan Pak.Anak tetangga saya sudah dua yang begitu.Bisa sampai mati lho !

SUAMI
Kami tak mau nasibnya seperti itu,jadi namanya belum ada.Tapi sekarang,kalau tahu begini,dulu cepet-cepet tak kasih nama.

PETUGAS
Ya,jadi kalau ada namanya,mudah dicari.Lebih mudah begitu.Sekarang kalau begini susah.Supaya gampang laporannya kasih nama saja sembarang begitu.Siapa ?

ISTRI
Nama bohongan saja,begitu ?

PETUGAS
Ya,syukur kalau bisa dipakai terus nanti.

ISTRI
Orang belum ada namanya kok.

PETUGAS
Ya beri saja nama sembarangan begitu.Ini susah nulisnya kalau tidak ada nama.

PETUGAS
Potretnya ada nggak ?

SUAMI
Orang namanya saja belum ada,bagaimana lagi potretnya,bapak ini ngaco.

PETUGAS
Kali punya.

ISTRI
Potret kakaknya ada. Mau ? ( merogoh dompet )

SUAMI
Tak usah.

ISTRI
Kali bisa.








klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
Download Naskah Ini

AYO

Lakon Pendek

A.Y.O. !

Karya Puntung CM Pudjadi

(naskah ini pernah dimuat di Harian BERNAS Yogya tahun 90-an)

DRAMA DIMULAI SAAT SEORANG LAKI-LAKI TERKAPAR MENGERANG-ERANG DI ATAS PANGGUNG. NAMPAKNYA IA BARU SAJA DIANIAYA. MUKANYA BERSIMBAH DARAH YANG MELELEH DARI HIDUNGNYA.


SESEORANG MENDATANGI KEMUDIAN NAMPAK PANIK DAN BERTERIAK-TERIAK MEMINTA TOLONG. IA MERAIH SEBUAH KENTHONGAN ATAU ENTAH APA YANG KEMUDIAN IA BUNYIKAN DENGAN IRAMA GADUH. DATANG SEROMBONGAN ORANG YANG KEMUDIAN IKUT-IKUTAN PANIK DAN KACAU. LANTAS LEBIH KACAU LAGI KETIKA ORANG-ORANG YANG DATANG KEMUDIAN ITU IKUT-IKUTAN MEMUKUL-MUKUL BENDA APA SAJA ASAL MENIMBULKAN BUNYI.

KEMUDIAN DATANG SEORANG LAGI YANG AGAKNYA KEHERANAN MELIHAT SEKUMPULAN ORANG PANIK TANPA BERBUAT SESUATU KECUALI MEMUKUL-MUKUL. IA BERUSAHA MELERAI ORANG-ORANG, MENENANGKAN.

SESEORANG



Tenang dulu, saudara. Tenang dulu…. Ini ada apa? Mengapa tiba-tiba kalian menjadi panik dan gaduh tidak karuan? Ada apa?

SUARA KENTHONGAN DAN KEGADUHAN YANG LAIN BERHENTI.

SESEORANG
Coba dijelas kan dulu pada saya ada persoalan apa? Kok tiba-tiba saja menjadi begini.

YANG LAIN
Iya. ada apa?

YANG LAIN
Lho, ada apa?

SI ORANG YANG DATANG PERTAMA KALI TENTU SAJA PERLU MENJELASKAN.

ORANG YANG I
Ini begini. Orang yang terkapar ini adalah warga kita. Tadi saya melihat ia bertengkar dengan seorang prajurit pengawal raja. Lantas tiba-tiba plok! dan bak-buk-bak-buk! Kemudian ia terkapar.

YANG LAIN
Jadi orong ini dipukuli dengan semena-mena dan tanpa peri kemanusiaan oleh seorang prajurit pengawal raja?

ORANG I
Ya.



klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
Download Naskah Ini

Badak-Badak

LAKON 3 BABAK (4 ADEGAN)
BADAK BADAK
Disadur dari “RHICONEROS
Karya: Eugene Ionesco - Penyadur: Jim Lim


DRAMATIC PERSONAE

- ARIFIN
- SLAMET
- PELAYAN KEDAI
- PEMILIK TOKO PANGAN
- ISTRINYA
- TUAN TUA PENSIUNAN
- SARJANA MUDA
- NYONYA
- TUKANG BAKMI
- DEWI
- MAS ENTUNG
- DARMAWAN SH
- SURAHMAN
- NYONYA TIGOR
- PEMADAM KEBAKARAN
- KAKEK
- ISTRINYA

BABAK I

ADEGAN I

SEBUAH PRAPATAN DI KOTA J. DI PENTAS BELAKANG SEBUAH BANGUNAN MODEL KOLONIAL YANG MENGALAMI PEROMBAKAN. RUMAH INI TERBAGI DUA. SEBELAH KIRI DENGAN KACA ETALASE DIMANA TERTULIS DENGAN HURUF BESAR “TOKO PANGAN”, MENJUAL BERMACAM BAHAN MAKANAN DAN MINUMAN. DI TINGKAT ATAS ADA JENDELA, DAN DI BELAKANGNYA UNTUK TEMPAT TINGGAL PEMILIK TOKO. SEBELAH KANAN BESERTA HALAMAN DEPANNYA YANG CUKUP LUAS DIHUNI OLEH PENJUAL BAKMI BASO DENGAN MEJA-MEJANYA, BANGKU-BANGKU DAN KAIN PELINDUNG PANAS. DI SEBELAH KIRI NAMPAK JALAN YANG MENJAUH DALAM PERSPEKTIF. DI LUAR BATAS PEKARANGAN TOKO ADA SEBUAH POHON KERING BERDEBU. LANGIT BIRU, MATAHARI TERIK. HARI SUDAH JAM 12 SIANG PADA SUATU HARI MINGGU.

SESAAT SEBELUM LAYAR DIBUKA TERDENGAR LONCENG JAUH MENUNJUKKAN JAM 12. KETIKA LAYAR DIBUKA, SEORANG NYONYA RUMAH TANGGA MEMBAWA TAS BELANJA DAN SEEKOR KUCING DI TANGAN YANG LAIN, LEWAT DARI KANAN KE KIRI TANPA SEPATAH KATAPUN, SEKETIKA ITU JUGA ISTERI PEMILIK TOKOMUNCUL DI PINTU.


ISTERI
Memuakkan setiap kali kulihat nyonya itu

(Kepada Suaminya Di Dalam)

Karena kesombongan dia tidak mau lagi datang belanja pada kita

(ISTERI MASUK. PANGGUNG KOSONG BEBERAPA DETIK, ARIFIN MUNCUL DARI 3 KANAN BERTEPATAN DENGAN SLAMET YANG MUNCUL DARI KIRI. ARIFIN BERPAKAIAN RAPIH, MEMAKAI DASI DAN TOPI, SEPATUNYA COKLAT MUDA DAN DISEMIR MENGKILAP. SLAMET SEPERTI YANG TIDAK MANDI, RAMBUT KUSUT, PAKAIAN KUMAL. KESELURUHANNYA MENUNJUKKAN KETIDAKMAMPUANNYA MENGURUS DIRI. IA NAMPAK LESU, KURANG TIDUR, SEKALI-KALI IA MENGUAP)

ARIFIN (Maju)
Waduh, akhirnya kau berhasil juga untuk datang, Slamet!

SLAMET (Maju)
Selamat pagi, Arifin!

ARIFIN
Lambat seperti biasa, tentu

(Melihat Arloji Tangannya)

Kita janji jam 11.30. sekarang sudah jam 12 lebih.

SLAMET
Maafkan. Apa kau sudah lama menunggu?

ARIFIN
Tidak, seperti kau lihat sendiri. Aku juga baru saja datang.

MEREKA DUDUK DI SALAH SATU MEJA KEDAI BASO

SLAMET
Kalau begitu aku merasa lega, berhubung kau sendiripun baru……….

ARIFIN
Soalnya lain lagi. Aku tidak suka menunggu, waktuku terlalu berharga. Dan mengetahui kau selalu terlambat, maka sengaja aku datang lat-- aku perkirakan saat kau mungkin datang.

SLAMET
Kau benar, memang begitu, tetapi………..

ARIFIN
Jangan pura-pura bahwa kau selalu datang tepat!

SLAMET
Tentu tidak. Apakah aku mengatakan begitu?




klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
Download Naskah Ini

Kamis, 28 April 2011

Bayi yang Tertawa

Lakon
Bayi Yang Tertawa
Karya Radhar Panca Dahana



PANGGUNG DIBUKA OLEH SEBUAH CAHAYA KECIL YANG CUKUP TERANG UNTUK MEMPERLIHATKAN WUJUD YANG INDAH DARI WANITA 1. IA TENGAH DUDUK DI TENGAH PANGGUNG (SEDIKIT AGAK KANAN) DENGAN GAYA SEORANG DEWI. ANGGUN TAK TERGOYAHKAN. GERAKNYA LAMBAT MENIMBULKAN SIMPATI. SEJENAK IA MEMAINKAN SALAH SATU BAGIAN TUBUH ATAU PERANGKATNYA (BISA RAMBUT, UJUNG BAJU, KALUNG, APA PUN)

CAHAYA MUNCUL KEMBALI PERLAHAN. SECARA GRADUAL MEMPERLIHATKAN TUBUH LELAKI 2 YANG DENGAN GAGAH DAN MANTAP BERJALAN PERLAHAN MENUJU WANITA 1. KEDUANYA SALING MEMANDANG DENGAN JARAK DEKAT. DENGAN PENCIPTAAN DUNIA CINTA DI ANTARA KEDUANYA.

LELAKI 2
Istriku..





klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
Download Naskah Ini

Kamis, 21 April 2011

Kimia Kebahagiaan - Al Ghazali

Ketahuilah, bahwa manusia tidak diciptakan secara main-main atau sembarangan. Ia diciptakan dengan sebaik-baiknya dan demi suatu tujuan agung. Meskipun bukan merupakan bagian Yang Kekal, ia hidup selamanya; meski jasadnya rapuh dan membumi, ruhnya mulia dan bersifat ketuhanan. Ketika, dalam tempaan hidup zuhud, ia tersucikan dari nafsu jasmaniah, ia mencapai tingkat tertinggi; dan sebaliknya, dari menjadi budak nafsu angkara, ia memiliki sifat-sifat malaikat. Dengan mencapai tingkat ini, ia temukan surganya di dalam perenungan tentang Keindahan Abadi, dan tak lagi pada kenikmatan-kenikmatan badani. Kimia ruhaniah yang menghasilkan perubahan ini dalam dirinya, seperti kimia yang mengubah logam rendah menjadi emas, tak bisa dengan mudah ditemukan. 

Untuk menjelaskan kimia dan metode operasinya itulah maka pengarang menyusun karya yang diberi judul Kimia Kebahagiaan ini. Khazanah-khazanah Tuhan yang mengandung kimia ini, ada pada hati para nabi. Siapa saja yang mencarinya di tempat lain akan kecewa dan bangkrut di hari kemudian, yakni ketika ia mendengar firman: "... Telah Kami angkat tirai itu darimu, dan pandanganmu pada hari ini sangatlah tajam." (QS 50:22)


Sejarah Hidup Muhammad - M. Husain Haekal

Dengan nama yang begitu mulia, jutaan bibir setiap hari mengucapkannya, jutaan jantung setiap saat berdenyut, berulang kali. Bibir dan jantung yang bergerak dan berdenyut sejak seribu tiga ratus limapuluh tahun. Dengan nama yang begitu mulia, berjuta bibir akan terus mengucapkan, berjuta jantung akan terus berdenyut, sampai akhir zaman
Pada setiap hari di kala fajar menyingsing, lingkaran-lingkaran putih di ufuk sana mulai nampak hendak menghalau kegelapan malam, ketika itu seorang muazzin bangkit, berseru kepada setiap makhluk insani, bahwa bangun bersembahyang lebih baik daripada terus tidur. Ia mengajak mereka bersujud kepada Allah, membaca selawat buat Rasulullah.

Seruan ini disambut oleh ribuan, oleh jutaan umat manusia dari segenap penjuru bumi, menyemarakkannya dengan salat menyambut pahala dan rahmat Allah bersamaan dengan terbitnya hari baru. Dan bila hari siang, mataharipun berangkat pulang, kini muazzin bangkit menyerukan orang bersembahyang lohor, lalu salat asar, magrib, isya. Pada setiap kali dalam sembahyang ini mereka menyebut Muhammad, hamba Allah, Nabi dan RasulNya itu, dengan penuh permohonan, penuh kerendahan hati dan syahdu. Dan selama mereka dalam rangkaian sembahyang lima waktu itu, bergetar jantung mereka menyebut asma Allah dan menyebut nama Rasulullah. Begitulah mereka, dan akan begitu mereka, setelah Allah memperlihatkan agama yang sebenarnya ini dan melimpahkan nikmatNya kepada seluruh umat manusia.

Sabtu, 09 April 2011

Kisah Rumah '45

KISAH RUMAH ‘45
KARYA: YUSUF KURNIAWAN


ADEGAN BISA DIMULAI DENGAN GERAKAN-GERAKAN TUBUH MATI TANPA RASA.
YA MUNGKIN TIDAK SELURUH TUBUH,HANYA BEBERAPA BAGIAN TUBUH SAJA.
DAN SAMBIL PEMAIN BERSIAP TAMPIL,ENTAH PEMAIN SEDANG MENGENAKAN KOSTUM APA.
ITU TERSERAH PADA SUTRADARA SAJA.
DAN KETIKA PEMAIN SUDAH SIAP,PENTAS SUDAH BISA DIMULAI,DENGAN PEMAIN GESTUR ATAU TIDAK. ITU JUGA TERSERAH PADA SUTRADARA.

saya sedang terburu-buru. Jadi mohon maaf apabila saya tidak terlihat rapih,seperti apa yang anda harapkan. Tetapi,saya tidak berani untuk pergi keluar.
Udaranya dingin,tapi kadang panas,awannya pun mendung,tapi kadang cerah,tanahnya pun gersang,tapi kadang tandus,manusianya galak-galak,tapi kadang baik.

Yasudahlah,mungkin nanti saja aku keluar dari sini,jika udara sudah pasti,tidak terkadang dingin,terkadang panas,dan jika awannya pun sudah pasti,mendung atau cerah,tanahnya juga,tidak tandus atau gersang,yang pasti saja,dan kalau manusianya sudah tertidur,karena manusia tidak bisa pasti,terkadang bisa galak,terkadang bisa pula baik.
Tetapi aku sudah bosan disini,hanya diam dan berharap semua terjadi.
Sudah lama aku saban hari seperti ini saja,bersiap-siap tetapi tidak berani untuk keluar.
Ya karena itu tadi,karena semua tidak ada yang pasti. Dan manusia itu tidak juga tertidur.
Hanya diam dan berharap semua terjadi,tetapi tidak pernah terjadi.




klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
  Download Naskah Ini

Satu Bangku Dua Lelaki

naskah kiriman dari Triyono (Mass Trie)


SATU BANGKU DUA LAKI LAKI
Karya: Triyono
(penulis adalah anggota Teater Wejang Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Pagi menjelang siang di sebuah taman dengan bangku berderet. Orang 1 berada di bangku taman dengan membawa Koran dan mulai membaca lembar tiap lembar.

Kemudian datanglah dua orang laki laki perempuan duduk di bangku yang berbeda. Mereka duduk bedua bermesraan. Setelah beberapa saat orang 2 datang dan duduk dibangku yang sama dengan orang 1.





Orang 1 : Sendirian saja?

Orang 2 : Iya………Saudara sendiri?

Orang 1 : Sama……….Hari yang sangat ramai.

Orang 2 : Ya, bisa dibilang begitu.



Keduanya terdiam sejenak, orang 2 sibuk menghitung kertas tagihan dan kwitansi pembayaran kemudian menuju tempat sampah dan berbicara sendiri sambil merobek sebagian kertas kertas tersebut dan menyimpan yang sebagian lagi.



Orang 2 : Bulan ini pun sama, besar pasak daripada tiang, dan semua gajiku

habis untuk membayar tagihan dan uang belanja istri. Biaya ke salon tiap minggu, arisan yang sangat mahal dan ketika aku tanya mana hasilnya selalu saja marah marah. “Kamu carilah uang sebanyak banyaknya, urusan keuangan keluarga biar aku yang mengurus”. Ditambah lagi biaya kursus memasak, padahal rasa masakannya tidak kunjung membaik. Dasar sial, mungkin ada baiknya kalau kita pindah kepedesaan saja. Kembali duduk ketempat semula

Orang 1 : Boleh saya tahu kenapa saudara sendirian saja?

Orang 2 : Tidak ada alasan yang khusus sebenarnya. Hanya datang untuk bersantai. Orang 1 tertawa kecil mendengar jawaban dari orang 2

Maaf, apa yang saudara tertawakan?

Orang 1 : Tidak tidak……

Orang 2 : Tapi sepertinya senyum anda tadi sepertinya mencerminkan maksud yang lain. Apa itu?

Orang 2 : Hanya merasa sedikit aneh dan janggal saja.



klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
  Download Naskah Ini

BAH (Putu Wijaya)

BAH
Putu Wijaya



SUARA TANGIS BERSAMA YANG ANEH, MERAYAP DALAM TAK HENTI HENTINYA. DUA ORANG HANSIP MUNCUL TERGOPOHGOPOH BONCENGAN SEPEDA.MENU BRUK TEMBOK.KEDUANYA JATUH.BERDIRI LAGI GESIT DI SATU SISI PANG GUNG MEMBIARKAN KENDARAANNYA TERCECER.LALU GANTIAN MEMBERIKAN LAPORAN DENGAN NAFAS TERSENGAL SENGAL APA YANG SUDAH MEREKA ALAMI DI LAPANGAN.LENGKAP,JELAS,SETUNTAS MUNGKIN MENURUT PENGAMATAN MEREKA.

HANSIP
Pagi pagi buta baru saja kami selesai putaran ronda yang terakhir,masuk laporan dari seorang penduduk desa yang terpencil di pinggiran situ.

HANSIP
Kata mereka,ada yang ganjil terjadi di situ.

HANSIP
Sebagai seorang petugas yang baik dan bertanggung jawab atas keselamatan lingkungan,sebagaimana yang diwejangkan oleh Bapak lurah kita,kami cepat cepat beraksi.Tak peduli mengantuk atau capai,karena itu memang sudah menjadi tugas dan kewajiban kami.

HANSIP
Konon penduduk desa yang sedang menggali lubang untuk mengubur warganya yang mati,kaget,karena ada yang aneh dari dalam tanah. Lubang itu ternyata ada apaapanya begitu.Aneh memang. Kami juga geleng geleng kepala.Masak ? Di zaman modern ini begitu?



HANSIP
Otomatis mereka menghentikan penggaliannya dan
sebagai warga yang baik,sesuai dengan wejangan Pak lurah,mereka tidak bertindak sendiri,tapi melapor kan kepada kami.

( tertawa )

Ini bukti bahwa masyarakat sudah mulai bisa menghargai apa yang sepantesnya dihargai.Tidak seperti duludulu waktu kita para petugas malah dikasih pantat.Ya kan ?!

HANSIP
Cepat saja kami terbang ke situ dengan sepeda.Mereka semua sudah berkumpul di dekat lubang
itu dengan seribu satu pertanyaan. Maklum orang desa.Apa apa mesti takut duluan.


HANSIP
Begitu sampai kami langsung saja mengusut.

HANSIP
Cepat nanti terlambat ! Pisau sama pentungnya mana cepat ambil ! Kata saya pada Semprul yang suka malas malasan ini.Cepat !

............................




klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya
  Download Naskah Ini