
Kemiskinan dan tekanan mental yang bertubi-tubi tanpa disadari telah mengasah kepekaan intuisi John. Dia mampu membaca kebohongan yang disembunyikan ayahnya yang penganggur, dan Brendan, satu-satunya teman yang dimilikinya di sekolah.
Diam-diam John menggali dunianya sendiri. Buku Guinness Book of Records tak pernah lepas dari pantauannya. Kemampuannya mendeteksi kebohongan menjadi mimpi indah John sehari-hari yang diharapkan dapat mengantarnya memecahkan rekor.
Namun, keributan keluarga akhirnya mengantar John pada petualangan yang menghancurkan. Sang Ibu, yang sebenarnya sangat mencintainya, suatu ketika justru menganggap John mengancam keselamatan jiwanya. John pun dijebloskan ke penampungan anak bermasalah. Lalu, akankah mimpi indah John ikut hancur? Atau, jangan-jangan, mimpinya tak lebih dari ilusi yang malah mencelakakannya kemudian? unduh
0 komentar:
Posting Komentar