Pages

Kamis, 19 Agustus 2010

Gua Rahasia - Enid Blyton

Bagian awal kisah Sapta Siaga kali ini agak mirip dengan buku 'Memecahkan Misteri Kapak Merah'. Ketujuh anggota serikat detektif cilik harus pindah markas ke sebuah gua di penggilingan pasir yang tidak terpakai lagi. Bedanya, di 'Kapak Merah' mereka pindah karena
ketahuan Susie dan kawan-kawan sedangkan di sini dikarenakan gudang dibersihkan dan diperbaiki oleh ayah Peter.

Susie masih berulah, mewarnai petualangan dengan kejahilan yang kocak. Ia berlagak mengetahui kata sandi Sapta Siaga, sementara beberapa anggota termasuk Jack, kakaknya, sudah lupa karena lama tidak bertemu semasa sekolah di musim dingin. Selanjutnya cerita bergulir sangat anak-anak, seru dan tidak terlampau menegangkan urat. Ketika Colin bersin dan tertangkap orang-orang yang diintainya, misalnya, saya masih bisa tertawa.

Tentu saja, seperti biasa Sapta Siaga melibatkan orang dewasa ketika menyibak misteri yang terkait dengan gua tempat mereka bersembunyi kemudian. Buku ini ditutup berbeda dengan yang sudah-sudah. Namun saya masih merasa bingung, tepatnya janggal, dengan modus operandi perampokan surat. Tetapi mungkin pada tahun 70-an, saat buku ini diterbitkan pertama kali, hal demikian lazim terjadi. Seperti halnya paket dan surat-surat penting yang hilang dalam pengiriman dewasa ini.



Gua Rahasia ~ Editor By. I-One

0 komentar:

Posting Komentar