Pages

Senin, 05 September 2011

Citizen Soldiers - Tentara Sukarela By. Stephen E. Ambrose

Judul : Citizen Soldiers - Tentara Sukarela: Tentara Amerika Serikatdari Pantai-pantai Normandia ke Bulge sampai Menyerahnya Jerman, 7 Juni 1944-7Mei 1945
Penulis : Stephen E. Ambrose
Penerjemah: A. Rahman Zainuddin
Penerbit : Yayasan Obor Indonesia

6 Juni 1944, bukanlah berarti apa-apa kecuali bagi mereka yangmengalaminya.

Pada tanggal itulah, operasi pendaratan amfibi yang terbesardilaksanakan oleh tentara sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Kanada) terhadapPantai Normandia di Prancis, yang berada di tangan tentara Jerman. Sekian ratusribu tentara, sekian ribu kapal laut, pesawat terbang, kendaraan,didaratkan/diterjunkan secara serentak di beberapa lokasi yang berbeda diPantai Normandia. Suatu hal yang sulit dibayangkan untuk mendaratkan sekianbanyak orang/kendaraan secara terorganisir dalam satu tujuan serangan yangtelah terencana dengan baik pula.

Segeralah setelah pendaratan pasukkan yang masif itu menemuitandingannya: Tembok Atlantik yang digembor-gemborkan Hitler sebagai pertahananyang tiada tandingannya, membentang sepanjang Pantai Eropa Barat (Dari Prancishingga Norwegia!). Pasukkan malang ini hanya memiliki dua pilihan: bertempuratau mati. Tiga minggu terjebak dalam kondisi yang demikian sulit, hidup dibawah desingan peluru, adalah gambaran yang tepat untuk mendefinisikan nasibpasukkan malang ini. Tentara Jerman, Inggris, Kanada, dan Amerika: semuanyaberbagi rasa dan nasib yang sama.

Salah satunya adalah tentara GI (General Infantrymen, GovernmentIssues). GI adalah tentara sukarela dari Amerika Serikat, dengan rentangpangkat Prajurit hingga Kapten. GI terdiri dari beragam komposisi, yangsebagian besar adalah anak-anak muda Amerika Serikat, walau ada juga yangberasal dari veteran Perang Dunia 1, bahkan montir mobil sekalipun! Walaudemikian, sepak terjang GI bukanlah hal yang pantas dipandang sebelah mata.Bahkan, bisa dibilang jika kita berbicara mengenai tentara Amerika Serikat,kita ikut membicarakan mereka pula.

GI-GI ini menjadi demikian diperlukan, dilatar belakangi oleh PerangDunia 2 yang semakin larut. Tentara Amerika yang pada akhir 1939 hanyaberjumlah sekitar ratusan ribuan saja, dirasa perlu ditambah lagi hingga padaakhir 1944 tentara Amerika telah berjumlah delapan. Tambahan hingga delapanjuta itulah, para GI.

Kisah-kisah mengenai GI, terutama apa yang mereka alami di ETO (EuropeTheater of Operation) selalu menarik untuk disimak, mengingat sangat beragamnyakomposisi dalam GI itu sendiri. Dimulai dari tanggal 6 Juni 1944 (yang dikenalsebagai D-Day atas operasi Overlord), hingga operasi-demi operasi yang kemudianberjalan. Inilah yang menjadi bahasan utama buku Citizen Soldier -TentaraSukarela-, yang ditulis oleh Stephen E. Ambrose

Buku setebal 650 halaman ini menulis setiap kisah-kisah, sepak terjangpara GI, dengan lugas dan jelas, serta menarik. Gaya bahasa yang populer,penulisan yang runtut, serta gambaran yang demikian detail, serta pemilihandialog-dialog para GI yang turut ditampilkan dalam buku ini, membuat pikirankita seolah-olah turut serta berada sebagai bagian dari GI yang sedangbertempur:

Pemandangan yang ada persis sebagaimana yang terdapat dalam kartuNatal, sehingga menyebabkan timbulnya suara 'oh' dan 'ah', bahkan dari veterantempur yang paling berpengalaman sekalipun. Seorang letnan berkata, "Kalaubukan karena perang ini, tentulah hari ini akan merupakan ... hari Natal yangpaling indah ... . Bukit-bukit yang turun naik, lapangan dan pengunungan yangditutupi salju, pohon cemara dan pohon pinus yang demikian gagah benar-benarsudah menjadikannya suatu hari Natal yang tidak akan pernah saya lupakan,terlepas dari ada-tidaknya perang itu." -Dikutip dari halaman 279.

Sersan Sampson melihat kawannya seorang NCO lain menembak langskung kebawah dengan BAR-nya. Ia adalah satu-satunya orang yang menembak para tawanan.Setelah diselidiki, ternyata ia menembak para tawanan yang tidak bersenjatayang sedang berdiri di dalam parit, dengan tangan diangkat ke atas. GI itumemuntahkan pekurunya.
"Pasti karena rasa jesal dalam hatinya", demikian komentarSampson -Dikutip dari halaman 9.


Dalam bukunya, Stephen Ambrose melukiskan bahwa GI-GI ini tetapberusaha untuk hidup senormal mungkin, walau hampir setiap malamnya harusdihabiskan dengan tidur sendiri di lubang perlindungan (foxhole) yang sempit,gelap, dan dingin. Berusaha untuk menikmati makanan senikmat mungkin walaumakanan sehari-hari tidaklah lebih dari rangsum K-Ration, dan beberapa batangLucky Strike, atau jika kurang beruntung, Rokok Inggris. Mereka pun berusahauntuk tetap bergembira, dengan menjadikans setiap peristiwa adalah hal-hal yanglucu, dan memanfaatkan liburan sebaik-baiknya dengan menonton pertunjukkan dariUSO (United Service Organization).

Dan jangan pula melupakan kisah-kisah kepatriotikan GI ini. Sepertikisah Letnan Waverly Wray yang sangat besar dan tinggi badannya (diibaratkanbahwa kakinya seperti dahan dahan pohon). Letnan Waverly Wray merupakan sosokyang sangat berani, terbukti ketika Ia menyergap sekumpulan perwira Jerman,walau Ia harus kehilangan sedikit bagian daun telinganya. Atau kisahkepahlawanan Kapten Winter dari Divisi Lintas Udara 101 (Airborne), yangmemimpin skuadnya dengan cerdas, penuh perhitungan, menjadikan skuad yangdipimpinnya berkerja efektif dalam setiap operasi penerjunan. Semua inidilukiskan dalam gaya Stephen E. Ambrose yang khas, penuh pencitraan, dandetail, namun tetap dengan bahasa yang enak dibaca.

Buku inipun sekaligus menjadi suatu penghargaan, bagi para GI yangtelah bertempur dengan hebatnya di Perang Dunia 2, khususnya di medan perangEropa. Betapa tidak, dengan hadirnya buku yang mengupas sepak terjang GI, yangnotabene hanya tentara sukarela, menjadikan kita ingat selalu akan jasa-jasaanak-anak muda Amerika tersebut, yang berjuang demi kebebasan serta harapanakan d

Singkat kata, buku ini adalah buku untuk anda yang ingin menikmatisisi lain sejarah perang dunia 2, bukan dari perspektif para Jenderal, yangterus berkutat mengenai strategi serta analisis, melainkan langsung daripelakunya, GI. Anda seolah-olah dibawa langsung mengalami perang dunia 2 ini,dengan imajinasi khas anda!



0 komentar:

Posting Komentar