Para Pelaku:
- Koswara : Arsitek Pengairan
- Rini : Istri Koswara
- Siti Zahra : Inspektur Sosial, mantan kekasih Koswara
- Karnadi : Petugas Pengairan, Mantan Kekasih Karnadi
- Sulaiman Rasid : Mantri Kepala Pengairan (Koruptor)
- Wiranta : Ketua Golongan Kedaulatan Islam, umur 28 tahun
Latar Waktu : Sebelum agresi Militer II
Latar Tempat : Kantor Koswara dan Lakbok
BABAK I
Pagi
(Di kantor Kepala Jawatan Pengairan (kamar depan rumah Koswara). Sudut kiri meja gambar, sebelah kanan meja tulis serta kursinya. Telepon. Di tengah, tiga buah kursi dan mejanya tempat menerima tamu. Di sebelah belakang pintu tamu ke rumah koswara, sebelah kiri ke serambi muka, sebelah kanan pintu ke pavilion yang dijadikan kantor pegawai. Pada dinding peta rawa Lakbok. Karnadi sedang asyik memeriksa gambar.
ADEGAN I
RINI (masuk, agak kaku melihat Karnadi)
Saya kira…. Suamiku. Maaf Karnadi! (membungkuk hendak keluar lagi)
KARNADI
Rini…eh, nyonya Karnadi!
RINI
Belum lama suamiku masuk ke sini.
KARNADI
Baru saja ia keluar, diminta hadir dalam rapat distrik. (maju selangkah) Rini, hamper tiap hari kita bertemu, tapi engkau selalu mengelak.
RINI
Telah beberapa kali kuminta, supaya engkau dating ke rumahku membawa istri
KARNADI (pedih)
Janganlah ia disebut-sebut lagi. Kau mengerti, aku ingin berbicara dengan engkau sendiri
RINI (lemah)
Aku bersuami, engkaupun telah beristri
KARNADI
Beristrikan yang jauh dari idamanku
RINI
Salahku?
KARNADI
Engkau telah meninggalkan aku dan aku jemu mencari teman hidup. Aku picingkan mata, aku pekakan telinga karena sifat istriku sudah kutahu sebelum kami kawin
RINI(termenung)
Amat saying, kau pilih tidak didorong cita-cita. Kutolak permintaanmu dahulu, tapi kuharap engkau tetap baik padaku. Engkau seorang yang berbudi.
KARNADI
Tak perlu pujian itu
Naskha teater Lakbok Karya Aoh K. Hadimaja dapat anda dwnload melalui link di bawah ini:
0 komentar:
Posting Komentar