Pages

Jumat, 03 Desember 2010

TAK ADA BINTANG DI DADANYA

TAK ADA BINTANG DI DADANYA
Nominator Lomba Penulisan Naskah Drama Remaja Dewan Kesenian JATIM 2008
Oleh Hamdy Salad

(catatan admin: Naskah ini berkaiatan dengan Guru sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa)

DRAMATIC PERSONAE

  1. PAK HASAN, guru agama yang sederhana, usia sekitar 52 tahun.
  2. ISTRI PAK HASAN, agak gemuk dan sok tahu, usia 45 tahunan.
  3. Tiga Berandal, penjudi dan pemabuk, usia 30 tahunan.
  4. Tiga Murid, siswa SMU kelas tiga, aktivis organisasi sekolah.
  5. Murid-murid SMU, beragam fisik dan penampilannya.
  6. Tokoh Pengganti PAK HASAN (jika diperlukan).
  7. Penyanyi dan Pemusik, sesuai kebutuhan.



WAKTU SEHABIS SUBUH. SETTING PANGGUNG MENGGAMBARKAN RUMAH SEDERHANA PAK GURU HASAN. RUANG TAMU DAN RUANG KERJA JADI SATU. DI MEJA KERJA ITU, PAK HASAN (MEMAKAI SARUNG, KAOS PUTIH MERK SWAN, DAN BERPECI HITAM) SEDANG MEMERIKSA “PR” MURID-MURIDNYA. DENGAN DITERANGI LAMPU BELAJAR (LAMPU YANG HANYA MENYOROT KE TUMPUKAN KERTAS), SEBUAH RADIO DI DEKATNYA MENGUMANDANGKAN LAGU KASIDAH, ATAU LAGU-LAGU ROHANI, BISA JUGA LAGU “LARI PAGI”NYA OMA IRAMA. KEMUDIAN ISTRINYA MASUK PANGGUNG DENGAN MEMBAWA SECANGKIR KOPI, DAN MELETAKKAN KOPI ITU DI ATAS MEJA. KEMUDIAN MEMATIKAN RADIO.

ISTRI
Pak, ISTRIhat dulu pak. Kan masih ada waktu. Besok kan ndak apa-apa. Jalan-jalan gitu lho pak, biar sehat. Bapak kan baru kemarin pulang dari luar kota, apa ndak capek.

PAK HASAN
Ya, iya … (lalu menyeruput kopi dari gelas) Keluar kota itu kan juga dalam rangka tugas guru, Bu. Jadi ya … ndak boleh capek. Melaksanakan tugas dan kewajiban itu juga seperti jalan-jalan, Bu. Malah bisa menyehatkan badan, juga hati dan pikiran.

ISTRI
Tugas apa sih pak, kok kelihatan penting banget. Sejak kemarin kok di situ terus… Sekali-kali bantu masak di dapur tho pak, pak. Kata Bu Amir, tetangga kita yang dosen itu, memasak itu bukan kewajiban istri saja, tapi ...

PAK HASAN
Ini soal penting, Bu! Bukan soal masak-memasak. Ini pelajaran, masalah agama. Jadi saya mesti mengoreksinya dengan benar. Kalau guru hanya mengoreksi soal-soal penting dan fondamen seperti ini hanya main-main, apa jadinya murid-muridku nanti. Bisa-bisa jadi rusak generasi bangsa ini.

ISTRI
Kan banyak juga guru yang bekerja seadanya, Pak. Yang bekerja tanpa membedakan apakah itu matematika, ekonomi atau agama, kan sama-sama pelajaran di sekolah (sambil bicara, istri mengambil sapu dan membersihkan lantai ).

PAK HASAN
Beda, Bu, beda!. Kalau matematika salah, bisa diperbaiki. Kan hanya di kepala, di otak. Kalau soal agama, bahaya, karena masuk ke dalam hati. Salah sedikit bisa mempengaruhi tingkah laku anak. Pelajaran agama itu juga masalah hati, masalah moral bangsa, masalah kehidupan di dunia dan di akhirat nanti. Jadi bukan sekedar angka, tidak bisa disamakan dengan matematika atau pelajaran …



klik di sini untuk download naskah teater
Download Naskah Ini

0 komentar:

Posting Komentar