DI SEPOTONG TROTOAR SEBUAH JALAN DI SEBUAH KOTA, TIGA REMAJA TANGGUNG, ATET, IWO DAN KEMAL SEDANG MENGAMEN. IWO SERING BERMIMPI, ATET SANGAT ACUH DENGAN DIRINYA DAN KEMAL SENANTIASA MENEPUK-NEPUK PERUTNYA YANG SELALU KELAPARAN. MEREKA SEDANG MENYANYIKAN SEBUAH LAGU BERIRAMA DANGDUT.
Lagu Pengamen
Mondar-mandir di sela-sela mobil
nyanyi-nyanyi sampai suaraku sember
hilir-mudik di antara rumah makan
senyam-senyum sampai bibirku dower
andai saja kupunya rumah mobil juga
ku tak akan sengsara
andai saja kudapat hasil berjuta-juta
pasti aku traktir semua
( kepada penonton )
mau, mau, mau ...
KEMAL
Dapat berapa kita hari ini ?
ATET
Sebentar, aku hitung dulu. ( Menghitung uang recehan, penghasilan mereka )
IWO
Eh, kawan-kawan, tadi malam aku bermimpi kejatuhan durian !
ATET
Benjol dong kepalamu. Eh, Wo, jangan mimpi- mimpi melulu deh !
IWO
Memangnya kenapa kalo aku mimpi ketiban durian ?!
KEMAL
Kita jadi kebelet pingin durian dong ! Ah, bego kamu !
IWO
Iya, mimpi dulu, nanti benerannya !!
KEMAL
Dasar tukang mimpi !
ATET
Sudah, sudah ! Eh, Wo, Mal, lumayan juga penghasilan kita hari ini.
IWO + KEMAL
Berapa ?!
ATET
Tiga ribu dua ratus rupiah.
KEMAL
Berarti kita bisa makan sama-sama sebungkus nasi kuah sayur dong ...
..........
Lakon Remaja
SYMPHONI ANAK JALANAN
Karya IGN. Arya Sanjaya

0 komentar:
Posting Komentar