- Abu
- Iyem
- Emak
- Yang Kelam
- Bulan
- Majikan
- Kakek
- Jin
- Putri
- Pangeran
- Bel
- Pasukan Yang Kelam
- Kelompok Kakek
- Seribu Bulan Yang Goyang-Goyang
- Gelandangan
BAGIAN PERTAMA
DONGENG EMAK
Satu
EMAK
Ketika prajurit-prajurit dengan tombak-tombaknya mengepung istana cahaya itu, sang Pangeran Rupawan menyelinap diantara pokok-pokok puspa, sementara air dalam kolam berkilau mengandung cahaya purnama. Adapun sang Putri Jelita, dengan debaran jantung dalam dadanya yang baru tumbuh, melambaikan setangan sutranya dibalik tirai merjan, dijendela yang sedang mulai ditutup oleh dayang-dayangnya. Melentik air dari matanya bagai butir-butir mutiara.
ABU
Dan sang Pangeran, Mak ?
EMAK
Dan Sang Pangeran, Nak ? Duhai, seratus ujung tombak yang tajam berkilat membidik pada satu arah ; purnama di angkasa berkerut wajahnya lantaran cemas, air kolam pun seketika membeku, segala bunga pucat lesu mengatupkan kelopaknya, dan...
ABU
Dan Sang Pangeran selamat, Mak ?
EMAK
Selalu selamat. Selalu selamat.
ABU
Dan bahagia dia, Mak ?
EMAK
Selalu bahagia. Selalu bahagia.
ABU
Dan sang Putri, Mak ?
EMAK
Dan sang Putri, Nak ? Malam itu merasa lega hatinya dari tindihan kecemasan. Ia pun berguling-guling bersama Sang Pangeran dalam mimpi yang sangat panjang, diaman seribu bulan menyelimuti kedua tubuh yang indah itu penuh cahaya.
ABU
Dan bahagia, Mak ?
EMAK
Selalu bahagia. Selalu bahagia.
Naskah Lakon Lima Babak
Kapai-Kapai
Arifin C. Noer (1970)
0 komentar:
Posting Komentar