Pages

Rabu, 14 Juli 2010

Charlie - Daniel Keyes

Bayangkan jika kamu adalah seorang anak yang terlahir dengan IQ 68 dan selalu menjadi bahan olok-olokkan teman-temanmu. Itulah yang dialami oleh Charlie sampai ia berusia 32 tahun.

Charlie lahir di keluarga yang sederhana. Sejak kecil, ia sulit sekali menerima pelajaran di sekolahnya sampai akhirnya ia dikeluarkan dari sekolah. Ibunya yang tidak dapat menerima kenyataan itu mambawa Charlie ke dokter khusus untuk diperiksa, namun tidak membawa hasil apa pun. Charlie hanya dicap sebagai anak dengan IQ rendah.

Ibunya semakin tidak tahan dengan ulah anaknya itu yang selalu bertingkah seperti anak kecil. Sampai suatu hari, ketika Charlie sedang tidur, ia mendengar Ibunya meminta ayahnya untuk membawa Charlie pergi jauh, agar ia tidak mengganggu kehidupan mereka. Ayahnya pun membawa Charlie kepada pamannya.
Oleh pamannya, Charlie dipekerjakan di sebuah toko roti sebagai tukang sapu. Saat menginjak dewasa, ia belajar di sebuah sekolah khusus untuk orang dewasa yang tebelakang.
Hingga suatu saat, eksperimen yang dimaksudkan untuk meningkatkan kecerdasan manusia mengubahnya menjadi seorang jenius. Hanya dalam waktu 2 minggu, ia dapat menguasai 20 bahasa asing, termasuk bahasa kuno dan bahasa yang dipakai sehari-hari.
Tapi kemudian, Algernon, seekor tikus yang sebelumnya sukses melalui eksperimen yang sama, mengalami kemunduran kecerdasan secara drastis dan akhirnya mati. Apakah hal yang sama akan terjadi pada Charlie yang memiliki IQ 180 akibat eksperimen tersebut?



Charlie ~ Editor By. I-One

0 komentar:

Posting Komentar