Pages

Kamis, 15 Juli 2010

Musashi - Eiji Yoshikawa


“Nama saya Musashi, saya adalah seorang pengembara yang sedang mencari jalan kesatria” begitulah perkataan yang sering diucapkan oleh pemuda Musashi. Seorang samurai “ronin” legendaris dizamannya yang menapaki jalan pedang, ingin menjadi yang terkuat.Mengembara keseluruh pelosok Jepang sambil menempa diri dalam seni Kenjutsu & Bushido (seni menggunakan pedang)&(seni kesatria).

Tokoh Musashi ini diangkat menjadi centre tokoh di novel MUSASHI karya Eiji Yoshikawa. Dan merupakan karya sastra yang layak diacungi jempol, karena sang pengarang mengangkat budaya Jepang, perilaku sosial, seni beladiri Jepang terutama pada jaman Shogun. Sehingga novel MUSASHI ini bukan cerita silat, tapi lebih merupakan novel sosial dengan bumbu-bumbu seni beladiri dan intrik kekuasaan.
Musashi sebelumnya adalah prajurit yang desersi saat perang besar Sekigahara karena berpihak pada tokoh yang kalah. Berubah menjadi biang onar selanjutnya mendapatkan pencerahan dari seorang rohaniawan, Takezo. Maka beralih namalah Yang awalnya Takezo menjadi Miyamoto Musashi atau Musashi.
Berikutnya dimulailah perjalanan Musashi menjadi “ronin” (samurai tak bertuan; biasanya samurai mengabdikan dirinya pada seorang tuan). Dan mulailah penempaan diri Musashi dalam jalan Bushido, menempa diri dalam kedisiplinan militer dan seni pedang yang ketat serta semangat melayani, seperti halnya seorang samurai berjiwa Bushido.
Seperti halnya dalam cerita-cerita silat, adalah lumrah saat itu dalam “dunia persilatan” untuk saling bertarung dalam sebuah tantangan resmi untuk saling menguji kemampuan. Dan Musashi muda ini pun melakukan hal yang sama, atas dasar ingin membuktikan kekuatan dirinya sendiri. Akhirnya sederetan pertarungan dilaluinya. Mulai dari menjajal ilmu tombak Hozoin, ilmu pedang Yagyu Shinkage-ryu, ilmu pedang Yoshioka Kempo, seni beladiri tongkat Gonosuke sampai teknik senjata rantai-sabit Sasado Baiken.

Musashi ~ Editor By. I-One

0 komentar:

Posting Komentar