Pages

Senin, 26 Juli 2010

Kejahatan dan Hukuman - Fyodor Dostoevsky

Novel ini sebenarnya sudah lama menghuni lemari buku saya. Ini memang bukan buku baru. Edisi bahasa Inggrisnya (Crime and Punishment) saja - dialihbahasakan menjadi Kejahatan dan Hukuman - diterbitkan pertama kali pada Agustus 1949 (di mana ya saya waktu itu?). Dan saya baru menamatkannya malam ini, lima puluh enam tahun kemudian.
Semula, saya merasa enggan untuk memulai membacanya. Saya dihantui ketakutan akan bertemu dengan karya sastra serius dengan kalimat-kalimat njelimet yang bikin kening berkerut. Seringkali malah kudu mengulang dua tiga kali membaca deretan kalimatnya agar bisa paham betul-betul maksudnya. Apa lagi ini karya sastrawan Rusia. Terbayang deh sebuah cerita "berat" dengan banyak tokoh yang terlibat. Belum lagi nama-nama mereka (tokoh-toloh itu) yang susah diingat. Belum baca saja, sudah keringat dingin rasanya. Pasti akan makan waktu berhari-hari untuk menamatkannya. 

Eh, ternyata tidak seseram itu lho! Novel ini mengasyikkan. Bukan. Ini bukan novel cinta kok. Ini novel psikologis yang mengupas pergulatan jiwa seorang manusia - pembunuh - bernama Rodion Raskolnikov. Lalu di mana keasyikkannya? Di bawah ini sinopsisnya :

Rodion Raskolnikov sebenarnya adalah pemuda baik-baik. Ia seorang mahasiswa miskin yang hidupnya amat tergantung pada kiriman uang dari sang ibu yang menjanda dan tinggal di lain kota bersama Dounia, adik perempuan Rodion. Pada suatu hari, karena terdesak masalah keuangan - beberapa bulan menunggak uang sewa kamar - Raskolnikov nekat membunuh Alyona Ivanovna, wanita tua lintah darat yang tinggal sendiri di flat tak jauh dari tempat kosnya. Motifnya : perampokan. Tetapi, ini bisa juga menjadi simbol perlawanan kelas : kaum miskin terhadap para borjuis (saat itu kan pertentangan kelas buruh dan majikan di Rusia yang berpaham komunis lagi seru-serunya) Mungkin, Raskolnikov yang miskin itu menganggap kemiskinannya (dan kemiskinan di seluruh Rusia) disebabkan oleh keserakahan orang-orang kaya (majikan/borjuis) mengisap dan menindas orang miskin (buruh), maka ia lalu merasa wajib melenyapkan para lintah darat seperti Alyona Ivanovna.

Pembunuhan itu bukan perbuatan spontan tetapi telah direncanakan dengan cukup matang. Raskolnikov telah mempersiapkan segalanya : kapak sebagai alat membunuh korban, jaket untuk menyembunyikan kapak, waktu yang tepat, serta alibi. Hanya satu yang terlupa : persiapan mental dan jiwanya setelah membunuh. Peristiwa itu mengguncang jiwa dan batinnya berhari-hari kemudian. Rasa takut perbuatannya akan segera terbongkar, rasa bersalah yang mendalam, serta rasa malu terhadap ibu dan adiknya, terus mendera batinnya siang dan malam, membuatnya jatuh sakit, pingsan berkali-kali. Hidupnya tambah tidak tentram.


Kejahatan dan Hukuman ~ Editor By. I-One

0 komentar:

Posting Komentar